RSS

Senin, 30 Desember 2013

Nilai Ujian Praktik Presentasi Proposal (Karya Tulis Ilmiah) Mahasiswa Manajemen FEB UMS

0 komentar
Mahasiswa Prodi Manajemen FEB UMS Kelas C--G, berikut dapat Anda lihat nilai ujian praktik presentasi proposal (karya tulis ilmiah). Selajutnya akan menyusul saya unggah nilai tugas-tugas Anda! Terima Kasih.

Nilai Ujian Praktik Presentasi Proposal
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Jumat, 27 Desember 2013

Kisi-Kisi UAS Mata Kuliah Bahasa Indonesia

0 komentar
Mahasiswa Prodi Manajemen FEB UMS, berikut kisi-kisi UAS Mata Kuliah Bahasa Indonesia dan latihan yang pernah dilaksanakan di kelas selama perkuliahan.

Kisi-kisi UAS
Latihan DP dan kutipan
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Sabtu, 07 Desember 2013

Sastra Interdisipliner dan Penulisan Artikel Ilmiah

0 komentar
Mahasiswa PBSID UMS Semester 5 Kelas C, D, dan E berikut dapat anda unduh dua penelitian sastra interdisipliner dan tata cara penulisan artikel ilmiah.

Sastra Interdisipliner
Makalah Yongki
Makalah Kasiyun

Penulisan Artikel Ilmiah
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Jumat, 06 Desember 2013

Panduan Bab III dan Presentasi Proposal Penelitian

0 komentar
Mahasiswa Program Studi Manajemen FEB UMS Kelas C, D, E, F, dan G, berikut dapat Anda unduh tata cara penulisan Bab III dan Presentasi Proposal Peneltian (Pertemuan 13 dan 14)!

Tata Cara Penulisan Bab III
Panduan Presentasi Proposal Penelitian
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Sabtu, 30 November 2013

Cakupan Kajian Sastra Bandingan dan Contoh Penelitian Intertekstualitas

0 komentar
Mahasiswa PBSID yang mengambil mata kuliah Sastra Bandingan, berikut dapat anda unduh PPT tentang cakupan sastra bandingan dan tiga penelitian yang berkaitan dengan intertekstualitas.

PPT Cakupan Kajian Sastra Bandingan
Penelitian 1
Penelitian 2
Penelitian 3

Catatan: Penelitian 3 boleh dicetak boleh tidak, karena jumlahnya cukup banyak, atau anda bisa mencetak bagian pembahasan saja! Penelitian 3 itu saya berikan untuk Anda jadikan referensi melihat penelitian secara lengkap, tetapi yang saya wajibkan hanya 1 dan 2. Terima kasih!

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Senin, 18 November 2013

Tata Cara Penulisan Tugas Keterjalinan Teks dan Konteks serta Intertekstualitas

0 komentar
Mahasiswa PBSID Semester 5 Kelas C, D, dan E, berikut panduan pengerjaan tugas pengganti kuliah, Jumat 22 November 2013 dan PPT tentnag keterjalinan teks dan konteks dalam sastra bandingan dan intertekstualitas dalam sastra bandingan!

Tata Cara Penulisan Tugas Pengganti Kuliah
PPT Keterjalinan Teks dan Konteks dalam Sastra Bandingan dan Intertekstualitas dalam Sastra Bandingan
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Rabu, 13 November 2013

Materi Menulis Kajian Pustaka (KTI Lanjutan) dan Latihan Menulis Daftar Pustaka dan Kutipan

0 komentar
Mahasiswaku jurusan Manajemen, berikut dapat diunduh dan dicetak Materi Menulis Kajian Pustaka beserta latihan menulis daftar pustaka dan kutipan (bagi yang tidak mengikuti latihan silakan dikerjakan)!

PPT Kajian Pustaka (KTI Lanjutan)
Latihan Menulis Daftar Pustaka dan Kutipan
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Selasa, 12 November 2013

Perjalanan Istimewa Antara Grand Sahid dan Setia Budi

0 komentar
Perjalanan ini memang bukan perjalanan mewah yang biasa diagungkan di negeriku. Perjalanan ini hanya sebuah asa yang mencoba dirajut lewat beberapa harapan dan usaha. Kota yang dikunjungi bukanlah kota yang menjadi titian asa itu, tetapi kota itu menyediakan wadah untuk menuai asa yang berharap segera terwujud.

Hari itu, tanggal 27 Oktober 2013, Minggu pagi itu tidak seperti biasanya. mata yang masih sulit berpisah dari kantuknya terpaksa terkejut setelah melihat jam dinding yang posisi jarum jamnya tidak seperti apa yang diharapkan. Nyaris telat memang, tetapi untunglah semua masih bisa dikondisikan sehingga sesampai di stastiun tidak terlambat. Bantuan seorang adik sangat membantuku sehingga tidak terlambat pagi itu. Akhirnya, aku kembali duduk di sebuah kereta untuk tujuan ke Pasar Senen, Jakarta. Ke kota itu memang tidak terlalu istimewa untukku, namun hal-hal istimewa yang ingin kuambil memberikan nuansa untuk diriku. Kereta Api Ekonomi AC Bogowonto, tidak kusangka kereta itu lebih istimewa dari kereta api kelas bisnis yang pernah aku tumpangi. Istimewa dalam artian menyediakan hal yang penting untukku, arus listrik untuk mengisi energi batrai telepon genggamku, terlalu subjektif memang, tetapi begitulah adanya bagiku yang tidak memiliki powerbank. Kereta pun melaju dengan trip-trip yang telah diatur oleh tim perjalanan pagi. Berbincang dan bercanda dengan teman yang bersebelahan denganku ternyata memberikan ilmu baru dari Android lama ini yang masih setia menemaniku, ada hal menarik untuk HP -ku ini. Kereta pun terus melaju dan berhenti di Purwokerto, perutku mulai sibuk mengusikku, inginku penuhi hasratnya, namun aku takut tidak cukup mengganjal sampai nanti sore jika aku makan pada pukul yang masih muda untuk siang. Alhasil saudara disebelahku mungkin merasakan kegelisahan perutku, ia membagi makan ringan yang unik untukku katanya cracer beras, setelahku makan seperti karak nasi (bahasa minang) yang dijemur dan digoreng seperti yang sering nenekku masakan untukku. Namun, merek dagang itu tidak aku temui dalam bahasa persatuanku, sedikit ironi karena rasa Indonesia namun bermerek Jepang. Sekali lagi pemandangan seperti itu bukanlah catatan baru bagiku. Kereta terus melaju, dan akhirnya jarum jam sudah cukup matang kusebut siang, dan teman sebangkupun telah membeli makan siang untuk dirinya. Nasiku yang sangat sedikit tidak kusangka menjadi cukup bagiku, ternyata temanku tadi tidak mampu menghabiskan nasinya yang dia anggap terlalu banyak, memang badannya jauh lebih kecil dariku, sepertinya wajar jika porsi makannya sedikit. Namun, dia bersedia mencicipi martabak telor yang sempat kumasak untuk teman nasiku siang ini, akhirnya perutku merasakan puas setelah nasi menemuinya. Kereta terus melaju dan tak terasa sudah sampai di stastiun Jatinegara, teman disebelahku pun berhenti di stastiun itu untuk melanjutkan perjalanan ke bekasi dan aku bersama penumpang lainnya bersedia bersabar menunggu stastiun selanjutnya. 

Sebelum kereta melaju ke stastiun Pasar senen, tiba-tiba tepat di daerah perkampungan kumuh di mewahnya kota Jakarta kereta yang kutumpangi harus berhenti beberapa saat. Yah, kereta kelas ekonomi memang kereta yang diatur untuk selalu menunggu. wacana-wacana ironi yang tak jua habis kembali menyuara di hati dan benakku. Aku tak begitu takut lagi memikirkan akan tiba pukul berapa di hotel Gran Sahid Jaya ketika pandanganku tertuju kepada masyarakat yang hidup di sana. kehidupan mereka seperti layaknya sebuah kompleks perumahan yang lengkap dengan beberapa keluarga, bedanya mereka hidup di tempat yang tidak layak hunyi. Rumah yang mereka buat dari hasil karya mereka mengumpulkan barang-barang bekas. Ah, bahkan aku terenyuh melihat anak-anak bercanda tawa dengan riang tanpa beban meski mereka tidak sedang di Ancol yang bercanda ria dengan permainan mewah. Otakku penuh dengan tanda tanya yang entah kepada siapa akan aku ajukan, terlalu idealis mungkin dan tidak semuanya memikirkannya. Apakah yang layak mendapatkan permainan-permainan bagus itu hanya orang yang memiliki uang? Bahkan banyak lokasi di bumi pertiwi ini yang untuk masuk ke arena permainannya hanya orang-orang tertentu, lalu apakah mereka, kita bukan masyarakat Indonesia yang juga layak menikmatinya? Ah, aku kemudian mengurungkan niatku melanjutkan deretan tanya di benak ini, jika kuteruskan akan membuatku luka saja. 

Pluit yang panjang dari petugas kereta api akhirnya memerintahkan kereta untuk kembali berjalan dan dalam waktu yang tidak lama aku akhirnya sampai di stastiun Pasar Senen. Dengan salah satu taksi di kota metropolitan ini aku melanjutkan perjalanan ke hotel Grand Sahid Jakarta. Entahlah rasanya memang sedikit takut, jika saja macet aku akan terlambat daftar ulang, selain itu rasa senang akan bertemu dengan sahabat-sahabat lama ketika kuliah dulu memberikan energi lain seolah semua akan ada cerita bahagia bersama mereka. Mengapa tidak, masa-masa sulit dan senang selalu kami hadapi bersama, persahabatan yang terbentuk dengan begitu saja telah memberikan makna sendiri dalam hidup kami. Allhamdulillah jalan raya sore itu di Jalan Sudirman Jakarta Pusat lancar, aku berhenti di seberang jalan hotel dan berjalan melewati jembatan penyebrangan menuju hotel Gran Sahid Jaya. Aku sengaja minta turun di sana dengan supir taksi, karena jika hendak turun pas di depan gerbang hotel aku harus siap menunggu kurang lebih 30 menit, ah bagiku itu terlalu lama untuk bercengkrama dengan temanku yang sejak tadi telah menungguku.

Kembali mataku melihat sosok yang tidak asing yang sebenarnya tidakku tahu aku kujumpai, Pak Jaya, dari kejauhan beliau pun terkejut melihatku, dengan senang hati, ia jemput langkahku dan mengantarku ke ruangan daftar ulang. Ah, rasa lelah dalam perjalanan di kereta sungguh tidak membekas sore itu. Pilihanku untuk mencari pengalaman dan pengetahuan di Kongres Bahasa Indonesia X ini ternyata memberikan banyak bonus kebahagiaan bagiku. Selain Pak Jaya akhirnya aku benar-benar berjumpa dengan I-coet, Harry si men, Paula, ahh,,,,nama-nama itu terlalu indah untuk kusebut sisi-sisi kegilaan yang pernah kamai rajut bersama. Namun aku tidak melihat Miaw di sana, ternyata ia sudah menunggu di penginapan bersama temannya. Temu kangen harus kami akhiri dengan Paula dan Harry karena mereka sudah dijemput oleh keluarga dan temannya dan aku bersama Icut meski masih bingung di mana itu Setia Budi akhirnya memberanikan diri bertanya ke selter Trans Jakarta. Ah lucunya, pertanyaan kami ternyata membuat bingung petugas, mata yang lelah tidak melihat kalau Setia Budi yang kami cari adalah tempat kami bertanya sendiri, kesimpulannya SMA 3 Jakarta di Setia Budi itu tidak jauh dari lokasi hotel. Lelaki tampan yang baik hati tidak di sangka jadi malikat penolong kami, kami diberi petunjuk ke lokasi itu bahkan ia sempat memberikan info penginapan yang cukup murah buat kami, sayang kami tidak sempat berkenalan dengannya (satu hal yang kami sesali setelah tiba di penginapan). Setelah bertemu Miaw, akhirnya aku memutuskan untuk satu penginapan saja dengan Icut di lokasi yang diberi tahu lelaki berhati malikat tadi. Dan, di sanalah kami menginap sampai hari Kamis, Icut menambah waktu sehari lagi karena masih ada keperluan di lokasi itu.

Pagi, 28 Oktober 2013, rasa lelah semalam memang masih tergurat di wajahku dan Icut, tidak hanya lelah luka yang sedikit tergores di hati pun sempat menghiasi tidur kami semalam. Namun, pagi seolah tidak ingin berlama-lama hadir dan membiarkan kami menumpuh kekecewaan itu. Semangat pemuda Indonesia di pagi itu harus kami kobarkan, apalagi bertepatan dengan hari Sumpah Pemuda. Kamu pun sengaja datang lebih pagi agar bisa menikmati suasana hotel pagi itu yang belum terlalu ramai oleh peserta. Dengan sarapan seadanya pagi itu, akhirnya langkah kamu ayunkan menuju hotel. Setibanya kami langsung menemui panitia untuk mendapatkan perlengkapan seminar yang belum dibagikan kemarin dan dengan bangganya kami langsung menuju Puri Agung tempat KBBI X dilaksanakan secara resmi. Sembari menunggu teman-teman yang lain datang kami pun sibuk mencuri-curi kesempatan untuk berpotret. Waktu pun terus beringsut meninggi, seperti biasa acara pembukkan tidak sesuai dengan jadwal yang telah dituliskan di buku yang dibagikan panitia , ya seperti pernyataanku sebelumnya sudah hal biasa. Di hari pertama ini, aku berkenalan dengan seorang teman baru yang ternyata sudah mengenal namaku dari teman-temannya, ah sedikit membuatku tersipu dan kami pun menjadi dekat sajak saat itu. Ia bernama Reno Wulan Sari, Wulan panggilannya, ah nama itu, nama yang juga berjejer di nama panjanggku. 

Acara kongres pun berlangsung dengan cerita-cerita yang tak bisa kulukiskan satu persatu. Segala debat pendapat, pengetahuan baru, keanehan, dan sebagainya telah mengisi empat hari di KBBI X bagi kami. Namun kebersamaan yang indah tidak bisa kami pisahkan dari kegiatan yang melelahkan itu, seperti waktu salat bersama di masjid hotel, makan bersama yang selalu kebagian akhir, dan hal-hal lain yang tidak bisa aku deskripsikan betapa indahnya persahabatan itu. 

Setia Budi pun tidak bisa terpisahkan dari hotel itu, perjalanan menuju hotel pada pagi hari dan menuju Jalan Setia Budi pada malam hari telah menjadi kebiasaan kami empat hari itu. Mencoba memotret kenangan bersama pada tiap kesempatan dan menutupnya di hari penutupan KBBI X dengan pergi bersama ke Tamrin City. 

Aku tidak ingin menceritakan bagaimana proses persidangan itu berlangsung selama KBBI X berlangsung, pleno-pleno tunggal dengan ceritanya, sidang kelompok yang juga memiliki cerita, dan bagaimana kesibukan peserta yang lain ketika hendak menemui kudapan dan makan siang ata jamuan makan malam. 

Perjalanan kali ini memang tidaklah perjalanan yang terkesan dielukan banyak orang, namun bisa mengikuti agenda lima tahunan itu telah membuatku begitu bersyukur banyak hal baru yang bisa aku pelajari dan pengalamannya tidak terbayar oleh apa pun. Rumusan KBBI X mungkin telah dibaca banyak orang atau didengar banyak orang, namun disetiap rumusan yang tercipta semoga kali ini tidak sebatas kata yang berjejer indah di sana. Harapan perbaikan untuk bahasa Indonesia selalu menjadi doa-doa kami yang tidak memiliki kedudukan ini. Upaya memperbaiki diri pada tekad pribadi yang kuat sebenarnya adalah kunci yang kami rumuskan bersama dengan sahabatku. Harapanku, kami, dan generasi Indonesia lain adalah Jayalah Indonesiaku dan Jayalah Bahasa Indonesiaku.

Harapan yang seolah semu itu biarlah tetap tertanam di hati agar selalu ada upaya memperbaiki meski dunia selalu ingin mencengkramnya. Biarlah rasa-rasa cinta yang ditanamkan dengan penuh ikhlas kepada genarasi muda saat ini akan menjadi benih indah untuk membangun kembali bahasa Indonesia di hati mereka. Pendidik yang terlahir dengan ketulusan akan menjadi mutiara penyelamat bangsa, setidaknya goresan ini bisa menjadi harapan untuk kita semua.

Kamis, 31 Oktober 2013, setelah kami berjalan bersama, kami pun harus berpisah kembali, entah untuk jangka waktu beberapa lama lagi kami akan bertemu. Kami terlahir dengan kekerasan mimpi masing-masing dan kami berjalan dari impian itu. Kadang terlihat aneh bagi banyak orang, tetapi begitulah yang kami rasakan, asa yang kami rajut dari gejolak-gejolak batin yang ingin kami carikan jawab. Selalu percaya bahasa Tuhan, semoga asa kami akan indah pada waktunya. Malam itu, meski di tempat yang berbeda kami akan melanjutkan langkah asa ini, meski tak sempat banyak kata yang kami bagi, kami telah berjanji pada Tuhan, diri, dan bangsa ini bahwa kami akan berjuang untuk tanah air ini dengan segenap jiwa dan raga kami, 'Untukmu Indonesia', kami yang ditakdirkan mengenyam pendidikan untuk bangsa ini dan kami yang ditakdirkan menjadi generasi penerus menyebarkan pengetahuan ini semoga Tuhan selalu membantu kami menjadi pribadi yang bisa memajukan bangsa ini. Meski biarlah di sana kini banyak yang hanya meraup keuntungan dengan kepalsuan belaka.

Teruntuk sahabatku, Cut Purnama Sari, Reno Wulan Sari, Harry Andheska, Ridha Hasnul Ulya, terima kasih untuk kebersamaan di KBBI X, perjalanan ini menjadi istimewa karena kalian ada. Meski jarak telah banyak memisahkan cerita antara kita, biarlah ukiran kata-kata ini bisa menjadi pengobat rindu bahwa percayalah Tuhan selalu menyiapkan waktu yang indah untuk kebersamaan itu. Kini, biarlah kita berjuang meraih asa kita, semoga nanti kita bisa menuai bahagia itu bersama di tempat yang tak terduga lagi, amin.


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Kamis, 24 Oktober 2013

Informasi untuk Mahasiswa Manajemen FEB UMS

0 komentar
Berikut dapat diunduh PPT KTI (lanjutan), Kisi-kisi soal UTS, dan Daftar judul proposal yang diterima.

PPT KTI (lanjutan)
Kisi-kisi soal UTS
Daftar Judul Proposal
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Selasa, 22 Oktober 2013

Sekolah Kehidupan

2 komentar
Sekolah ini tak kan kita temui deretan bangku dan meja yang mengisi kekosongan ruang
tak kan pula melihat papan tulus beserta alat tulis yang menggantung
yang mengejakan aksara kepada kita tentang karangan remang
lalu membuihkan ribuan suara sumbang akan kebingungan mamang.

Sekolah ini tak perlu berpikir tentang biaya yang membuat kantong bolong
cukup bersedia berjalan manis dengan segala misteri yang datang
menerima ketika alam dan isinya mengejakan tawa dan duka yang sumbang
hanya bisa dimengerti dalam ruang misi keilhaman sembahyang

Sekolah ini berisi tantangan menemukan kata ikhlas dan tulus nan langka untuk ditemui
menilik jiwa yang masih menyimpannya di pundi hati pun sudah jarang terjadi
lalu kembali menemui Sang Guru beser lewat segala misteri
untuk harapan lulus terhormat di sekolah kehidupan ini

Sekolah ini selalu siapkan ujian dan tantangan di kemah tersembunyi
bahkan kadang di saat diri masih bermandi keringat pedih
posisi terbaik menjadi idaman hati
usaha dan doa perlu digiring agar impian diraih

Kata, biarkan aku bercerita
ini sebuah kehidupan
tempat aku hidup dan berkata
masih adakah nuansa kezaliman tak berhati yang menutupi sejatinya cinta idaman.

Inilah sajak sekolah kehidupan
sajak cinta  yang ingin hidup di zaman edan

Surakarta, 23 Oktober 2013
Ruang Lab. Komputer PBSID UMS
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Jumat, 18 Oktober 2013

PPT Ruang Lingkup Sastra Bandingan dan Kisi-kisi UTS Sastra Bandingan

0 komentar
Mahasiswa PBSID yang mengambil mata kuliah Sastra Bandingan, berikut dapat diunduh PPT Ruang Lingkup Sastra Bandingan dan Kisi-kisi Soal UTS.

PPT Ruang Lingkup Penelitian Sastra Bandingan
Kisi-kisi soal UTS
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Selasa, 08 Oktober 2013

Jemari Sang Dara (5)

0 komentar
Malam pun menikmati dendangan Dara bersama jemari yang semakin indah bersama dawai. Masih malam untuk segera mengerjakan kembali setumpuk lembaran di kamarnya. Lalu, memutuskan untuk berdendang kembali namun lelah mulai menggerogoti jemari dan dawai. Dara terlalu egois malam itu, kembali ia ajak jemari berpadu dengan dawai dengan penuh kelelahan dan dawai pun tak lagi bersuara. Jemari terkulai tak bertenaga lagi, bahkan bagaimana cara untuk menlanjutkan tumpukan esok masih menjadi misteri yang tak ingin dijawabnya.

"Aku sudah tak mampu mengikuti maumu Dara", Dawai pun berlirih singkat lalu diam.
"Aku tak tau apakah masih ada tenaga untukku untuk tumpukan lembaran itu esok", Jemari pun bersuara.

Dara membisu, diletakkannya dawai di sudut ruangan sepi itu dan jemari dibiarkan terkulai bersama kantuk yang memeranjatnya. Jemari bahkan tidak tahu apa yang Dara lakukan sejak kantuk ia biarkan membuatnya terlelap. Perjuangan raga dan hatinya ternyata telah membuat tenaganya terkuras untuk obsesi sang Dara. Dara yang masih tak bisa mengerti akan arti kehidupan untuk dirinya. Masih malam dianggap indah, indah yang selalu ingin ditatapnya sehingga pagi menjadi waktu untuknya tidur. Sejak menamatkan studi di jurusan Sastra Indonesia waktunya tidak lagi teraba oleh jadwal.

Jemari sesaat terdiam, lalu ia lanjutkan lagi.

Dara seorang mahasiswi berbakat di kampusnya sejak menjadi mahasiswa telah diminta menjadi seorang penulis di salah satu penerbit bergengsi di kota Bandung. Hampir seluruh karyanya diminati kalangan remaja dan mahasiswa. Karena itulah setelah studinya selesai, ia tak sempat mencari pekerjaan lain, waktunya telah tersita dengan tumpukan deadline. Deadline menjadi kaca mata malamnya, dan siang selalu menjadi waktu ia antarkan tulisannya bersama mentari.

Dara, wanita yang menyukai malam itu tidaklah semata karena malam memiliki bintang dan bulan, karena terkadang malam pun begitu kelam dan mencekam. Namun, malam menjadi begitu berarti untuknya karena ibunya. Setahun lalu ia begitu terpukul atas kepergian ibunya, Tuhan telah memberikan warna baru bagi kehidupannya, saat ia berharap impian ini bisa dinikmati bersama ibu suatu hari nanti, namun Tuhan telah memberikan skenario sendiri yang tak bisa ditolaknya.

Ibunya setiap malam selalu menjadi temannya bercerita tentang kehidupan, hati, dan cinta. Sumber inspirasi terindah baginya untuk melahirkan tulisan-tulisan indah. Waktu itu hanya malam, karena pagi sampai sore ibu sibuk dengan kerjaannya sebagai ibu rumah tangga. Waktu itu hanya malam, waktu dia beristirahat sambil membelai manja paras Dara putrinya. Dan kini malam itu masih begitu penting bagi Dara. Malam yang ia sebut pengganti ibu untuknya. Malam yang ia sangka mampu menenangkan jiwanya dalam rindu yang tak bisa ia ungkap.

Masihkah ada waktu untuk Dara mengerti?

Jemari akhirnya terdiam, Dara yang semenjak tadi menjadi balutan dipikirannya meraba lembut jemarinya. Jemari sendu tak beriak saat Dara menyentuhnya. Dara begitu menghargainya telah menjadi teman setia untuknya mencipta banyak kata. Dara pun menuliskan sesuatu untuk jemari itu.

"Jemari, mungkin malam selalu kau anggap indah untukku, mungkin malam selalu kau anggap tempat kumemanjakan sepiku, mungkin malam selalu kau sangka pengganti ibu, tapi sangkamu tak kusalahkan, aku yang telalu rapuh karena rindu, dan malam aku anggap adalah waktu tuk bisa kubiarkan pedihku, namun malam terus berlalu, hingga akhirnya kutahu ini bukan akhir ceritaku, masih akan selalu ada pagi, siang, dan sore untuk kubertemu dengan malam, waktu yang masih sangat panjang, jemari sudikah kau selalu menemani kataku untuk Indonesiaku"

Selesai ^_^
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Minggu, 06 Oktober 2013

Jemari Sang Dara (4)

0 komentar
Dara masih terdiam meski jemari semakin gelisah menunggu jawabnya. Sesekali jemari melirik dawai itu berharap dawai tidak memberikan tatapan senang untuk kegelisahannya. Namun, Dara masih diam seolah tak peduli dengan apa yang telah jemari sampaikan. Dara bangun dari peraduannya lalu kembali melangkah menemui deretan bangku di balkon. Jemari pasrah meski tatapannya sendu, bahkan tenaganya sulit ia kumpulkan untuk berbagi dengan lembaran yang masih berjejer di hadapannya.

Jemari tak mengerti apa yang sedang Dara pikirkan akan inginnya. Seketika ia terkejut ketika Dara bergegas berlari ke sudut yang semenjak tadi jemari tatap. Dara mengambilnya; Dara membawanya; Dara menyentuhnya. Batin jemari berdegup tak karuan, entah apa yang sedang Dara pikirkan malam ini dan antara jemari dan dawai.

Dara kembali duduk membelai indahnya malam yang sudah mulai menghadirkan bintang. Jemari semakin tak bisa mengatur helaan nafasnya sesaat ketika dawai begitu dekat dengannya. Tanpa pikir panjang jemari mencoba memberanikan diri untuk menyapa Dara. Sentak jemari tersentuh, Dara benar-benar ingin bernyanyi untuk malam, bahkan Dara memohon dawai untuk bersahabat bersama jemari. Jemari sungguh tak menyangka dawai pun menyapanya dan telah melupakan segala pertikaian masa silam dan mencoba bersahabat untuk Dara.

Jemari mulai menggenggam dawai, dengan anggun dawai menyambut baik sapaan itu. Penuh pengharapan jemari begitu menjiwai segala kata yang telah ia ukir dalam lembaran malam, siang, bahkan pagi dalam segala rasa. Jemari dengan penuh kasih menyampaikan larik hidup kepada dawai. Jemari dengan raga yang masih ia miliki ia haturkan janji untuk selalu menjaga kata dan larik yang telah membentuk menjadi seberkas nada ketika dawai telah berbicara.

Dawai menyimak jemari sang Dara itu bersastra, jemari itu mendengung, lewat sastra ia sentuh dawai. Dawai mencoba memahami lalu menyisiri kata dalam bait rasa itu. Lalu, dawai tersenyum, larik itu telah menyentuh bagian dirinya kemudian membiaskan tubuhnya tersentuh jemari lalu bernada. Nada-nada itu mulai terdengar, merdu, kian menyuara ke permukaan malam yang masih dingin ini.

Dara mulai menyuarakan larik-larik itu, menyatukannya bersama nada ketika jemari dan dawai sedang asyik berduet memecahkan kesunyian Dara. Dara semakin mengalunkan merdunya suara indah miliknya, mengisahkan makna lewat iringan nadanya dan berbagi kepada malam agar tak lagi pergi. Dara masih saja takut malam ini pergi, meski malam selalu berjanji ia akan kembali lagi esok.

bersambung....
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Jumat, 04 Oktober 2013

Jemari Sang Dara (3)

0 komentar
Jemari mulai memutar akar agar dawai tak lagi menjauh darinya. Di sendu langit siang itu ia berkelana dalam sisi indah dawai yang ingin ia miliki. Ia sedang berusaha keras agar dawai tak lagi sepi ketika ia hendak menyapa. Ia tak berharap banyak, hanya ingin mengenalkan lembaran yang tlah ia lukis kepada hati sang dawai.

Uh,,,entahlah,
Dara pun mulai gelisah melihat jemari yang sibuk mengisah tentang dawai. Dara menyadari sedari dulu jemarinya tak mudah bersahabat dengan dawai meski ia begitu ingin. Dara pun mulai sendu melihat jemari yang mulai diam hampir kehilangan harap. Masih menatapnya, Dara mencoba mengajak jemari menyentuh tetes gerimis siang itu yang hampir berlalu bersama sore yang mulai hadir di detik-detik waktu yang terus berdetak tak jauh dari telinganya.

Jemari pun patuh tak bergeming meski hatinya masih tak tau bagaimana cara menyatukannya dengan dawai. Namun, jemari terpaksa menyerah dengan sendunya kini. Dara masih saja lemah karena malam tlah mengambil perhatiannya sehingga terlelap pun tak ingin ia temui. Dara, masih saja senja, ia telah mencari sudut senderan ketika hujan hanya menyisakan dingin bersama senja yang manja. Ia mencoba tersenyum bersama senja yang seolah bahagia setelah hujan melampiaskan rasanya. Mungkin langit siang tak lagi menyimpan beban beratnya sore itu jemari berbisik.

Jemari hendak menyentuh lembaran itu, sedikit saja menulis tentang senja dan dara kala itu. Namun, Dara begitu lena, ia meraih jemari tuk menyeka wajah tirusnya hingga pupus sudah senja itu direkam dengan indah oleh jemari. Senja seolah tersenyum geli melihat Dara dan jemarinya kemudian bergegas meninggalkan Dara takut Dara terbangun dari kantuk yang ia simpan sejak semalam. Dengan anggun senja hadir sejenak menyapa insan dengan berjuta misterinya, kemudian berlalu untuk hadirkan malam yang mungkin dirindukan banyak umat.

Dara masih lelap,
Jemari mulai terbangun dan teringat lagi dengan dawai. Kali ini dawai itu tak jauh darinya, hanya butuh Dara yang menggenggam dan ia bisa memperbaiki hubungan buruk ini. Lagi, jemari masih bisa mengkhayalkan harapannya bersatu dengan dawai.
Dara masih lelap,
Jemari berupaya lagi, upaya terbesarnya hanyalah meyakinkan hati untuk tak bersitegang dengan dawai ketika dawai menyindirinya atau ketika dawai mencemoohnya. Sudahkah jemari siap? Ia pun masih bertanya pada dirinya sendiri waktunya masih ada, setidaknya selama Dara masih lelap.

Dara pun terbangun sesaat setelah malam benar-benar siap hadir menemani umat.
Jemari pun bercerita pada dara tentang dawai, Dara tersentak dan tak menjawab hanya memandang ragu antara dawai dan jemarinya.

bersambung...


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Kamis, 03 Oktober 2013

PPT Konsep Sastra Nasional, Sastra Banding, dan Sastra Dunia dan Artikel Sanding

1 komentar
Mahasiswa PBSID kelas 5 C, D, dan E, berikut PPT Konsep Sastra Nasional, Sastra Banding, dan Sastra Dunia dan Artikel Sanding yang dapat Anda unduh!

PPT Sastra Nasional, Sastra Banding, dan Sastra Dunia
Artikel Sanding Suwardi Endasawara
Artikel Sanding Pintu Masuk Kajian Budaya

Catatan Penting!
Dua Artikel di atas harap dibaca sebelum perkuliahan pertemuan ke-6 dan dibawa dalam bentuk telah dicetak, terima kasih.
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Rabu, 02 Oktober 2013

Materi Pargraf dan Format Tugas II

0 komentar
Mahasiswa program studi manajemen kelas 7 C, D, E, F, dan G, berikut dapat diunduh materi paragraf dan halaman tugas analisis kebahasaan iklan.

PPT Paragraf
Halaman analisis kebahasaan iklan
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Jemari Sang Dara (2)

0 komentar
Jemari itu tak lama melangkah dari lelap yang tak terhitung jam ia hadiahkan. Entah apa yang membuatnya akhirnya memisahkan diri dari sandaran itu. Mentari yang sekarang persis di hadapannya ia biarkan saja tanpa hendak menyapa. Bahkan ia melenggok lagi, menjauh, lalu bertemu serpihan-serpihan pikiran yang kini hendak menyentuh dawai-dawai seni.

Langkahnya kian cantik, sepertinya serpihan itu  hendak ia tumpahkan pada lembaran baru di ruang baru pastinya tidak di depan mentari pagi itu.  Jemari itu sesekali meregangkan badannya biar kembali lentur menyelesaikan persoalan-persoalan dari pikiran itu. Kemudian seulas senyum ia bagi pada siang ketika lembar itu telah bisa ia sulam bersama dawai seni di senja nanti.

Jemari itu kini ingin melepas penat setelah serpihan ia lukiskan di lembar tak berkata hanya berdamai untuk dilukis. Langit yang tiba-tiba gelap menyentakkan lelahnya, lalu terbangun dan berlari bertemu langit. Langit seolah tak hendak menjawab segala tanya yang telah ia ajukan. Entah mengapa langit tak mau lagi berbagi, mungkinkah bebannya siang itu begitu berat? Dara terdiam dan tak hendak pergi melepas tatapannya pada langit. Langit pun masih saja diam dan berlaku kian gelap, sesekali kilat ia hadirkan dan akhirnya langit pun menangisi beban yang tak mau ia bagi. Dara hanya terpaku melihat derasnya tangisan sang langit membiaskan luka di dasar bumi dan diserap bumi biar tak terbagi luka itu.

Dara memilih duduk menemani langit yang belum juga berhenti menangis. Lembaran masih setia di sela jemarinya, kemudia lembaran itu tepat dipangkuannya sang jemari pun melenggok lagi mengirama dingin siang itu. Jemarinya makin cepat membahas luka yang ia tatap pada tangisan langit. Sesekali ia coba aja langit itu berdiskusi meski begitu alot akhirnya ia tumpahkan lagi di lembaran yang masih banyak kosong belum berpena.

Jemari pun terus berkelana lewat bisikannya pada langit hingga langit tak bisa lagi mengelak berbagi padanya. Langit masih saja gelap, masih saja menangis, tapi langit sudah mau berbagi. Dara mulai menggenggam tangan langit, mencoba menyeka lelahnya, dan langit masih ingin menangis. Jemari semakin gigih menyelesaikan lembaran itu dengan pena, merangkai kisah untuk ia satukan dengan dawai. Entah dawai sanggup menerimanya tak menjadi hal yang jemari pikirkan dan Dara menikmati hendak jemarinya.

Jemari sang Dara membagi kisah lewat pena dan lembaran.
Jemari sang Dara dengan dawai yang hendak ia padukan.

Kini siang yang masih sendu bersama langit menjadi peraduan untuk Dara bersama jemari dan lembaran. Menemui dawai bukanlah hal mudah untuknya hingga langkah itu masih tertahan hingga dawai sudah bersahabat dengannya, setidaknya ia telah menemani langit siang ini, siang yang begitu sendu untuk langit.

bersambung....
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Selasa, 01 Oktober 2013

Jemari Sang Dara

0 komentar
Lenggokan tangan menari pada jajaran kertas yang menumpuk sore itu. Terkadang diam dan terkadang berlenggok lagi menuruti kehendak hati.Lalu seketika penuh dan terkulai dalam kegerahan yang menyapu dahaga senja itu. Diam membisu sendiri lewat langkah mentari yang hampir tak berbekas. Menyorakkan deru-deru kerinduan untuk seberkas hati yang masih terkulai layu.

Langkah malam makin kokoh berjalan di hadapan mata nanar itu. Mata yang berisi seratus tanda tanya seolah mencoba mencari keelokan malam lewat rasi bintang yang belum begitu nyata. Keerotisan bulan mulai memacu pandang untuk kembali ia cari jawab dalam deruan tanya tak berwujud di lembar langit malam ini.

Dan, dentingan jam dinding menyapa tengah malam masih tak membuat dara itu bergeming dari peraduan yang tak elok untuknya. Masih ia pegang kaki malam meski malam pun akan pergi meninggalkannya dalam hitungan jam. Menetes sudah bening itu kini, entah apa yang masih ia pertanyakan lalu dihapusnya kemudian kembali ia lenggokan jemari dalam jejeran yang tambah tak beraturan itu. Terlihat begitu jorok tak berbentuk tapi masih membuatnya setia memenuhi hasrat hati yang tak kutahu maksudnya apa.

Akhirnya, kaki malam pun melangkah dengan santun kepadanya lewat sapaan fajar. Namun ia bersikeras menggenggam meski itu hanya ilusinya. Gema azan subuh terpaksa membuat jemarinya tak lagi bisa menggenggam kaki malam dan membiarkan mata sendu itu bertemu sinar mentari yang selalu tersenyum meski ia tak pernah menyukainya.

Kali ini ia terkatup dalam lembarannya, ia merebahkan kepalanya pada sandar yang ia ciptakan sendiri. sandaran tak bernyawa yang ia biarkan menemaninya dalam setengah hari kemarin. Dan kini ia harus terkulai di sandaran itu. Sandaran yang keras tak berhati telah mengambil keindahan hati yang tak berserah pada Illahi.

bersambung ... 
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Selasa, 24 September 2013

Materi Perkuliahan Minggu ke-3 dan ke-4 untuk Mahasiswa Manajemen Kelas C-G

0 komentar
Berikut dapat diunduh materi perkuliahan minggu ke-3, 4, dan sejarah ejaan yang ada di Indonesia.

PPT Minggu ke-3
PPT Minggu ke-4
Sejarah Ejaan yang ada di Indonesia
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Minggu, 22 September 2013

PPT Kronika Sastra Banding

0 komentar
Mahasiswa PBSID kelas 5C, D, dan E, berikut PPT Kronika Sastra Banding mata kuliah Sastra Banding, semoga bermanfaat!

PPT Minggu ke 3 dan 4
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Sabtu, 21 September 2013

Panduan Tugas Tengah Semester Sanding

0 komentar
  Mahasiswa PBSID kelas 5C, D, dan E, berikut panduan pengerjaan tugas tengah semester mata kuliah Sastra Banding, semoga bermanfaat!

 Panduan Penulisan Tugas Tengah Semester Sanding
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Panduan Penulisan Tugas Tengah Semester Sanding

0 komentar
Mahasiswa PBSID kelas 5C, D, dan E, berikut panduan pengerjaan tugas tengah semester mata kuliah Sastra Banding, semoga bermanfaat!

Panduang Tugas MID
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Panduan Penulisan Tugas Tengah Semester Sanding

0 komentar
Mahasiswa PBSID kelas 5C, D, dan E, berikut panduan pengerjaan tugas tengah semester mata kuliah Sastra Banding, semoga bermanfaat!

Panduang Tugas MID
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Minggu, 15 September 2013

PPT Minggu Ke-2 Sanding

0 komentar
Mahasiswa PBSID yang mengambil mata kuliah Sanding, berikut PPT Minggu ke-2, silakan diunduh, semoga bermanfaat!

PPT Minggu ke-2
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Selasa, 10 September 2013

PPT minggu ke-2 dan halaman laporan bacaan (prodi manajemen)

4 komentar
Mahasiswa manajemen kelas C--G yang mengambil mata kuliah Bahasa Indonesia T. Pen. Ilmiah, silakan diunduh PPT perkuliahan minggu ke-2 beserta halaman laporan bacaan berikut.

PPT Minggu ke- 2
halaman laporan bacaan
PPT Minggu ke-2 format 1997-2003
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Jumat, 06 September 2013

Serba-serbi pengantar MK Bahasa Indonesia T. Pen. Ilmiah

0 komentar
Mahasiswaku Program Studi Manajemen yang mengambil mata kuliah Bahasa Indonesia T. Pen. Ilmiah Berikut dapat Anda unduh persiapan awal perkuliahan!
SAP Bahasa Indonesia T. Pen. Ilmiah 
Kontrak perkuliahan 
KBBI 
EYD 
Pedoman Pembentukan Istilah 

Selamat Mengikuti Perkuliahan ini, semoga Anda sukses! ^_^

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Serba-serbi Pengantar Perkuliahan Sastra Banding

0 komentar
Mahasiswaku Program Studi PBSID yang mengambil mata kuliah Sastra Banding, selama perkuliahan ini kita akan berkelana dalam perjalanan sastra murni, nusantara, maupun dunia. Perjalanan ini akan mengantarkan Anda kepada kemampuan mengkajai perbandingan sastra yang bermakna. Semoga perkuliahan ini akan menyenangkan bagi Anda, Amin. Maka, nikmatilah setiap pembelajarannya semoga menjadikan ilmu yang berguna.

Berikut, perkenalan awal perkuliahan dapat Anda unduh file berikut!
SAP MK Sastra Banding
Kontrak perkuliahan Sastra Banding
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Kamis, 29 Agustus 2013

lembar ini untukmu

0 komentar
lingkaran rasa mungkin tlah menyuguhkanmu degukan pahit
ruas-ruas kegelisahan pun telah menemani garis-garis wajahmu
bolehkan bertanya tentang kata yang sering kali tak bersuara
kata yang hanya menyapa dan bersisul dalam keabadian
dekapan-dekapan itu mulai memenuhi peluhmu
berbicara ketemaraman hari untuk kau coba berbagi tentang dilema kehangatan hati
ah jangan lemparkan kepiluan itu pada wajahmu yang tak hendak menerima
simpan saja dalam ruang bercahaya di hatimu
lalu lihatlah bagaimana cahaya itu akan mengajarkamu ikhlas
ini bukan ucap basa basi para pemimpin berbicara
ini ucap yang kupelajari ketika aku masih dalam ayunan
mengerti akan ketulusan meski lelah
mengerti akan kasih sayang tak berbatas meski jiwa raga dikorbankan
lihatlah wajahmu menangis lagi
jangan kau pedulikan kata-kata yang membisingkan hatimu
simpanlah dalam laci di hatiku
kau boleh ceritakan apa pun itu,,,,
lalu setidaknya kamu harus percaya aku tak pernah pergi untukmu
namun bagaimana aku harus yakinkan itu jika kamu masih ragu
atau harus kucarikan tanda apa agar kau percaya
ini hanya teka teki kepahitan metamorfase dunia dalam huruf kecil yang berlagak dewasa
terkadang sumringah itu kepahitan yang sengaja ditutupi oleh para penguasa
tidaklah bahagiamu menjadi pilihanmu cinta
ayolah,,,,
tulisanku tak ku tahu akan terbaca dunia
tapi biarlah jika mereka membaca
dan kamu bisa tahu mereka pun mau memberikan peduli untuk hatinya]
biarlah,
marilah, rangkulah sujud dalam ibadahmu
tiada dermaga terindah selain pada-Nya...
semua hanya kepompong yang belum menetas semua masih berjuang
hanya terpenting langkahmu jangan kauhentikan
berjuanglah, jika dirimu masih percaya
bangkitlah, jika dirimu hendak berjaya
deretku bukan basa basi penghakiman akan sendu
aku juga hanya berbagi untukmu yang mungkin bersemayam di hatiku
bercerita untuk dunia yang menjadi penentu kesungguhanmu
sekedar luapan kasih yang mungkin berarti jika kutulis
semoga ^_^
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Kamis, 13 Juni 2013

SERBA SERBI SURAT

0 komentar
Mahasiswaku, sehubungan ada diantara Anda ada yang menanyakan tentang surat, berikut ibu kirimkan materi tentang surat dan contoh surat lamaran pekerjaan, semoga bermanfaat ya! 
Materi surat di sini 
contoh surat lamaran pekerjaan di sini
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Rabu, 12 Juni 2013

Aku Menulis Tentang Rabu

3 komentar
Kurasa getaran harap di hati hanya menjadi dahagaku
Telah tertata sudah dalam langkah bagaimana tentang Rabu
Hari yang terlewati untuk kutemui tiap wajah sendu tentang kalbu
Masih kubayangkan wajah-wajah itu yang selalu mengadu
Mengadu akan langkahnya yang terkadang terasa deru
Bisakah hatiku mengisi sedikit sendu meski kuragu
Namun ku ayunkan kata meski tak begitu merdu
Hanya ingin sedikit memeluk lelahnya meski tak sehangat ibu

Aku menulis tentang Rabu
Karenamu yang telah berbagi untukku
Wajahmu yang menghiasi warna didedikasiku untuk ilmu
Mencintai tiap pertemuan itu membuatku merindukanmu
Meski tak bisa kita memutar tiap pertemua itu
Bisikanlah doa di hati agar tiap usaha itu menjadi indah untukmu
Perjalanan panjang untuk yang terlihat semu
Biarlah kita sisiri untuk tiap harapan yang tlah kita karang di ruangan itu

Salam cintaku untuk pertemuan Rabu,

^_^
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Minggu, 19 Mei 2013

Bahan Latihan dan Lembar Pencatatan

0 komentar
Mahasiswaku jurusan Informatika, Farmasi, dan Pendidikan Geografi, berikut bahan yang bisa Anda unduh untuk memenuhi latihan dan tugas perkuliahan.

Latihan Menulis Kutipan dan Menulis Daftar Pustaka Silakan disesuaikan dengan jurusan Anda!
Latihan Menulis Kutipan di sini
Latihan Menulis Daftar Pustaka di sini

Berikut Lembar Pencatatan Wawancara Anda di sini
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Senin, 13 Mei 2013

Cerita Tentang Kata "DIA"

0 komentar
Hayalan mungkin menjadi ruang untuk kuteguk seberapa luas kehausanku akan segala mimpi. Namun, bagaimana harus lari jika ia selalu hadir meski itu tak pernah aku inginan dan aku pikirkan. Sekian lama masih saja aku berandai tentang waktu. Aku selalu berpkiri, waktu yang telah mengalir dan bergulir sekian lama telah meninggalkan kisah tentang dia. Bahkan memalukan jika cerita ini dia ketahui. Lalu, apa yang harus aku telusuri jika hatiku masih menjamah dekapan hangat tentang kasih dia.

Sekali dua kali aku pikir itu sampiran yang sekedar menjadi bunga tidur. Seutas senyumanmu yang menghampiriku, seberkas kata-kata yang masih kau tata dalam pertemuan imajinasi, dan sentuhanmu yang hanya bayangan menjadi seolah nyata dalam nyataku. Bersulangku dalam mimpi untuk sebuah resah yang tak ingin aku miliki, hanya jawaban waktu yang kini aku telusuri mungkinkah dia yang menjadi jawabannya.

Bersentuhan dengan kata mungkin sudah tak asing untuk kuabadikan rasa, namun hanya kata tempat terindah tuk kubagi segala rasa. Meski rasa masih untuk kegelisahnku untuk kata dia. Dia sesosok yang memiliki tempat meski tak pernah aku siapkan lagi untuk dia. Merebah semua benteng keegoisanku, meski hatiku masih saja pilu melihat bayangan masa lalu. Lalu, terneh hati ini masih saja membekas luapan maaf untuk dirinya ataukah siap menunggu hati itu menjadi satu??

Selalu bertanya dan menjadi ilusi yang tak mengenal kapan ujungnya, biarlan catatan pagi ini menjadi teman meluapkan segala kerinduan hati untuk menyimak sosok yang tiada memberi luka di hati ini. Kerinduan akan harapan itu telah kusisipkan dalam tiap sujud dan rukukku, karena tiada hal yang bisa kulakukan selain mengakui kerendahan hati dihadapan yang Maha Tinggi.
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Senin, 06 Mei 2013

Untukmu Sang Pecinta dengan Tegukkan Kesungguhan

0 komentar
Menyapa di balik remang memantulkan sinergi tak bernyawa
Menyapa di balik cahaya membiaskan sibias tak bersuara

Cerita untuk kesungguhan
Jalan ini tak akan pernah selurus seperti pandanganmu pada suatu titik. Jalan ini tak akan pernah terus berliku seperti tatapanmu pada suatu tikungan. jalan ini tak akan pernah rata serperti yang ada di saat kau berdiri saat ini. 

Inilah jeritan kehidupan yang menjadi tontonan banyak orang bahkan tawaan dan cacian banyak orang. Meskipun begitu teruslah berjalan dengan keyakinan hatimu. Percayakan pada kekuatan iman di hati bahwa remang tak akan terang jika tak kau coba berikan cercahan cahaya di lubuknya. Lalu lisankanlah selama kau selimutkan hatimu dengan harapan yang tersusun dalam jejaring aliran sel tubuhmu, bersiaplah menjadi pemenang dalam kehidupan dengan hati yang suci. Karena terpaan sakit dan tangis yang menjadi pendampingmu adalah amplas keindahan yang tak terlihat dengan mata manusia.

Seikat tali yang dipasang di dermaga bukanlah hempasan sisia permintaan yang kau ukir, hanya sebuah haluan agar kau tak berhenti mencoba. Meski terkadang kecemasan menjadi teman sepi, ramaikanlah detiknya dengan doamu. tiada kecintaan suci selain pengorbanan tiada batas untuk ikrarmu. 

Alunan musik senja menjadi pemandu mentari yang ingin lelap sejenak dari kehidupan siang. Lalu jika lelahmu menghampirimu tenanglah karena ia hanya ingin kau sedikit duduk manis dan menikmati kehidupan ini. Tiada yang tak menentu dalam hidupmu jika semua sudah kau tata dengan kesungguhan, jadi nikmatilah dalam titian terjal itu agar keringatmu pun menjadi berkah terindah dari Sang Maha Pencipta.

Lalu, menyapalah dengan hatimu tanpa bilik karena di sanalah jawaban terindah kan kau temui. ^_^


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Perkuliahan Minggu Ke-12

0 komentar
Mahasiswa Jurusan Informatika, Farmasi, dan Pendidikan Geografi, silakan men-download slide pertemuan ke-12 berikut.
slide minggu ke-12 informatika di sini
slide minggu ke-12 farmasi di sini
slide minggu ke-12 pendidikan geografi di sini
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Minggu, 28 April 2013

Perkuliahan Tahap Dua Semester Genap 2012/2013

0 komentar
Salam Hangat untuk Seluruh Mahasiswaku ^_^

Sehubungan dengan materi perkuliahan kita di tahap kedua ini adalah menulis karya tulis ilmiah (PKM), untuk memudahkan Anda mengerjakan tugas tersebut, berikut saya lampirkan format penulisan sekaligus contoh usualan PKM-T dan PKM-GT

Sistematika PKM-GT unduh di sini
Usulan PKM-KT (AI dan GT) unduh di sini
contoh usulan PKM-GT di sini

contoh usulan PKM-T di sini
karakteristik PKM-T di sini

slide minggu ke-11 untuk Informatika di sini
slide minggu ke-11 untuk Farmasi dan Pendidikan Geografi di sini
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Senin, 01 April 2013

Persiapan Ujian Tengah Semeter

1 komentar
Diinformasikan kepada seluruh mahasiswa yang mengikuti perkuliahan Bahasa Indonesia dengan saya, silakan melengkapi materi perkuliahan untuk dipelajari kembali sebelum melaksanakan ujian tengah semester. Berikut slide minggu ke-7 dapat diunduh di sini

Selain itu, sebagai persiapan untuk menghadapi ujian tengah semeter, saya berharap Anda dapat mempelajari kembali semua latihan dan tugas-tugas yang telah diberikan.

Selanjutnya, untuk persiapan mengikuti perkuliahan tahap ke-II pada semester ini, silakan mengunduh contoh judul PKM berikut di sini, contoh judul ini dapat membantu Anda menemukan gagasan/ide-ide baru untuk membuat proposal PKM.

Selamat mengikuti ujian tengah semester, semoga sukses! Amin!
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Jumat, 29 Maret 2013

Selamat Belajar

0 komentar
Mahasiswaku, silakan diunduh bahan materi di bawah ini!
Slide Minggu ke-5 di sini
Slide Minggu ke-6 di sini
Materi Sejarah Ejaan Bahasa Indonesia di sini
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Senin, 11 Maret 2013

Cerita Kita di Minggu ke-4

1 komentar
Minggu ke-4 perkuliahan telah memasuki awal baru di awal minggu. Untuk seluruh mahasiswaku, untuk melengkapi bahan perkuliahan Anda dan membantu Anda mengerjakan tugas untuk dikumpulkan mimnggu depan berikut dapat diunduh dua hal berikut.
1. Slide Minggu ke-4 di sini
2. Format Tugas ke-3 di sini

Selamat berkarya mahasiswaku ^_^
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Senin, 04 Maret 2013

0 komentar
Diinformasikan kepada seluruh mahasiswa yang mengambil mata kuliah bahasa Indonesia dengan saya di jurusan informatika, farmasi, dan program studi pendidikan geografi dapat mengunduh slide power point untuk materi minggu ke-3 di sini

Tetap semangat ya,  ^_^
Segala sesuatu yang besar, butuh usaha yang besar untuk meraihnya. Jika usahamu baik hanya hal baiklah yang pantas untuk kamu peroleh!

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Kamis, 28 Februari 2013

0 komentar
Mahasiswa Jurusan Farmasi, Informatika dan Program Studi Pendidikan Geografi yang mengambil mata kuliah bahasa Indonesia dengan saya dan belum mendapat format laporan bacaan dan slide power point minggu ke-2 dapat diunduh di bawah ini.







Format Laporan Bacaan di sini

slide power point minggu ke-2 di sini


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Sabtu, 23 Februari 2013

SAP KBBI, EYD 2009, Pedoman Pembentukan Istilah

0 komentar
Bagi Mahasiswa Jurusan Informatika, Jurusan Farmasi, dan Program Studi Pendidikan Geografi yang mengambil mata kuliah Bahasa Indonesia dengan saya silahkan mendowload SAP, KBBI, EYD 2009, dan Pedoman Pembentukan Istilah.






SAP di sini
KBBI di sini
EYD 2009 di sini
Pedoman Pembentukan Istilah di sini

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Kamis, 14 Februari 2013

Aku dan Pelangiku

0 komentar
Catatanku pada tatapan sepi
Aku tersungkur dalam tegak yang tak tahu tiang
Bergerak seolah tak ada lagi penyanga
Bicara seolah tak tahu lagi susunan terbaik
Menatap entah apa yang sedang dicari oleh si pupil kecil
Menyentuh seolah tak berasa
Aku ada dalam ketiadaan bahasaku

Kucari jemari pelipur lelahku
Kucari sentuhan yang menguatkanku
Kucari pelukan yang mensinergiku
Kucari tatapan yang menyehatkanku
Namun kubertemu dalam mimpi yang sudah tiada

Aku menatap terhampar kepingan yang perlu dekapan
Aku melangkah berhamburan cinta yang memenuhi dahaga
Aku penuh dalam pengaharapan
Aku penuh dalam mimpi
dan aku merangkulnya

Terpatri sudah kasih tiada tara nan kuhidupkan
Kusimak dalam tiap peluh dan penat diwajahnya
Merindu selalu menjadi pelepuh mutiara
Membisik namun terlalu lemah
Menunggu gema aliran darah kan bernyawa
dan aku peluk dalam tiap sujud untuknya

lalu, aku dan pelangku berbisik pada waktu ^_^

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Jumat, 08 Februari 2013

DIMENSI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA: Wahana Memperteguh Nilai Karakter dan Budaya Berbangsa

0 komentar
DIMENSI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA
                   INDONESIA: Wahana Memperteguh Nilai Karakter dan Budaya Berbangsa
                                             Yosi Wulandari, M.Pd.
                                       Yosiwulandari43@yahoo.co.id

Dalam menjalani kehidupan, setiap manusia membutuhkan karakter dalam membina ke arah yang berarti,
berdayaguna, dan berkecukupan. Hal ini tidak dapat dipungkiri, karena untuk menciptakan keluarga yang
kuat membutuhkan pembinaan karakter yang baik. Selain itu, untuk menciptakan sekolah yang
berkembang secara baik dan memiliki nilai positif juga memerlukan pembinaan karakter. Begitu pula
untuk membangun masyarakat madani, sopan, dan adil pembinaan karakter menjadi poin utama yang
perlu dipertimbangkan. Oleh karena itu, rumusan karakter menjadi sesuatu yang perlu dipahami oleh kita
semua. Karakter didefinisikan oleh Suyanto (2009) sebagai cara berpikir dan berperilaku yang menjadi
ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerjasama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa
dan negara. Individu yang berkarakter baik adalah individu yang bisa membuat keputusan dan siap
mempertanggungjawabkan tiap akibat dari keputusan yang ia buat.
Pendahuluan
Praktisnya gerakan memperteguh nilai karakter dan budaya bangsa Indonesia saat ini lahir dalam
bentuk penanaman pembelajaran berbasis pendidikan karakter pada mata pelajaran tertentu. Lahirnya
gerakan tersebut dilatarbelakangi gerahnya para tokoh yang peduli dengan bangsa ini untuk mencoba
mengatasi permasalahan yang terjadi. Beberapa waktu yang lalu misalnya, dengan mudahnya budaya kita
diklaim oleh negara lain. Selain itu, para intelektual muda masih banyak yang tidak sadar dengan
perannya untuk memperteguh karakter dan budaya bangsa. Dengan demikian, gerakkan ini mendapat
sambutan baik oleh semua pihak.
Pada dasarnya, kondisi tersebut lahir disentero tanah air ini karena pendidikan saat ini tidak lagi
mampu mengayomi permasalahan karakter dan budaya yang sudah terkontaminasi dengan berbagai
faktor. Faktor tersebut berasal dari dalam dan luar tubuh bangsa ini. Faktor dalam adalah Sumber Daya
Manusia (SDM) yang masih minim mengenal karakter dan budaya bangsa, sehingga tidak heran jika
terjadi penggelapan minyak, gas, beras, bahkan mencari keuntungan dengan kondisi yang tidak baik
untuk negeri sendiri. Istilah ngetop untuk hal itu dan bahkan menjadi icon paling buruk di dunia untuk
bangsa ini adalah korupsi. Faktor luar adalah budaya asing yang masuk dengan mudah di negara
Indonesia bahkan ada yang masuk tanpa terfilter terlebih dahulu, sehingga eksistensi bangsa mulai
tergoyahkan. Jadi, tidak heran jika berbagai pihak sudah mulai melakukan gerakkan agar kondisi ini tidak
mengikis karakter dan budaya bangsa Indonesia.
Pilihan berbagai kalangan untuk menyelenggarakan pendidikan karakter dalam pembelajaran
khususnya adalah agar nilai karakter dan budaya bangsa tetap berperan teguh. Berbagai hasil penelitian
di luar negeri yang telah menerapkan pendidikan karakter misalnya, kelas-kelas yang secara
komprehensif terlibat dalam pendidikan karakter menunjukkan adanya penurunan drastis pada perilaku
negatif siswa yang dapat menghambat keberhasilan akademik. Selanjutnya, di sebuah buku yang berjudul
Emotional Intelligence and School Success (Joseph Zins, et.al, dalam Suyanto 2009 ) mengkompilasikan
berbagai hasil penelitian tentang pengaruh positif kecerdasan emosi anak terhadap keberhasilan di
sekolah. Dikatakan bahwa ada sederet faktor-faktor resiko penyebab kegagalan anak di sekolah. Faktorfaktor
resiko yang disebutkan ternyata bukan terletak pada kecerdasan otak, tetapi pada karakter, yaitu
rasa percaya diri, kemampuan bekerja sama, kemampuan bergaul, kemampuan berkonsentrasi, rasa
empati, dan kemampuan berkomunikasi. Suyanto (2009) selanjutnya mempertegas pernyataannya
sebelumnya dengan pendapat Daniel Goleman tentang keberhasilan seseorang di masyarakat, ternyata 80
persen dipengaruhi oleh kecerdasan emosi, dan hanya 20 persen ditentukan oleh kecerdasan otak (IQ).
Anak-anak yang mempunyai masalah dalam kecerdasan emosinya, akan mengalami kesulitan belajar,
bergaul dan tidak dapat mengontrol emosinya. Anak-anak yang bermasalah ini sudah dapat dilihat sejak
usia pra-sekolah, dan kalau tidak ditangani akan terbawa sampai usia dewasa. Sebaliknya para remaja
yang berkarakter akan terhindar dari masalah-masalah umum yang dihadapi oleh remaja seperti
kenakalan, tawuran, narkoba, miras, perilaku seks bebas, dan sebagainya.
Berdasarkan kondisi yang terjadi dan adanya kesadaran dari berbagai elemen untuk mengatasi
kondisi tersebut, tidak dapat dipungkiri bahwa hal ini membutuhkan kerjasama dari berbagai pihak agar
terlaksana dengan baik. Salah satu lembaga yang berperan penting sebagai wahana memperteguh karakter
dan nilai budaya bangsa adalah sekolah. Sekolah sebagai lembaga pendidikan dilingkupi pihak-pihak
yang seharusnya memiliki dedikasi baik untuk bangsa, sehingga dapat dijadikan wahana yang potensial
dalam penanaman karakter kebangsaan bagi peserta didik.
Salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah dan menjadi mata pelajaran utama adalah
bahasa dan sastra Indonesia. Pemilihan bahasa dan sastra Indonesia sebagai pembelajaran yang dapat
menanamkan pendidikan karakter tidak terlepas atas pertimbangan karaktersitik mata pelajaran tersebut.
Selain itu, pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia pun tidak bisa dilepaskan dari fungsi bahasa dan
sasta Indonesia sebagaimana orang berpersepsi bahwa kedua hal itu seperti dua sisi mata uang, baik
antara bahasa dan sastra, maupun antara bahasa dan sastra dengan pendidikan karakter. Oleh karena itu,
ketika membicarakan pembelajaran bahasa dan sastra, yaitu strategi pembelajaran yang akan
dilaksanakan, suasana, proses, substansi, dan evaluasi pembelajaran bahasa dan sastra yang berorientasi
pada karakter dan jati diri. Dengan demikian, pembelajaran bahasa dan sastra yang dilaksanakan dapat
mengoptimalkan segala pertimbangan tersebut, sehingga dapat menggunaan media ajar atau bahan ajar
berupa puisi, cerita pendek, teks drama, teks cerita rakyat, novel, video/film, rekaman/audio dan
sebagainya yang bermuatan nilai pendidikan dan kebajikan sehingga mendidik karakter peserta didik.
Selanjutnya, dalam menanamkan nilai karakter dan budaya bangsa dalam pembelajaran bahasa
Indonesia, perlu kesadaran bahwa pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia yang dilakukan haruslah
mampu memperkenalkan dan mendidikan nilai karakter dan budaya serta jati diri bangsa Indonesia
kepada peserta didik. Kondisi tersebut menjadi sesuatu yang penting karena pembelajaran pada
hakikatnya tidak hanya mengajarkan bahasa dan sastra Indonesia sebagai aspek ilmu pengetahuan dan
keterampilan, melainkan memperkenalkan nilai karakter dan budaya serta jati diri bangsa Indonesia.
Mendukung kondisi tersebut, tertuang dalam salah satu gurindam atau falsafah kehidupan masyarakat
minangkabau atau juga dikenal dengan nilai kearifan lokal yang mencerminkan karakter Minang, yaitu
Alam takambang jadi guru, adat basandi sarak, sarak basandi kitabullah, dan kato nan ampek. Jadi,
benar kiranya suatu kekuatan kearifan yang dikenal dengan karakter merupakan pembentuk nilai karakter
dan budaya bangsa serta jati diri bangsa terbentuk, bertumbuh, dan berkembang secara baik.
Dimensi Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia: Wahana
Memperteguh Karakter Bangsa

Pendidikan mencakup seluruh proses yang membantu pembentukan pola pikir dan karakter
manusia sepanjang hidup. Dapatlah dikatakan bahwa generasi muda secara kultur, tidak matang dengan
sendirinya, artinya ada cara tertentu. Teknik untuk mencapai dewasa, perlu diajarkan oleh generasi yang
dilakukan dengan upaya tertentu. Para budayawan berpendapat bahwa pendidikan merupakan proses
enkulturasi yang diprakasai oleh seseorang untuk membantu cara hidup yang lainnya. Sekiranya seorang
pendidik ingin membudayakan kualitas anak, misalnya agar anak berpikir jernih atau memiliki kebebasan
untuk mengambil keputusan, maka masing-masing lembaga akan berbeda mengolah dan melayaninya.
Menurut UU no 20 tahun 2003 pasal 3 menyebutkan pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter bangsa yang bermartabat. Ada 9 pilar pendidikan
berkarakter, diantaranya adalah sebagai berikut. (1) Cinta tuhan dan segenap ciptaannya. (2) Tanggung
jawab, kedisiplinan dan kemandirian. (3) Kejujuran /amanah dan kearifan. (4) Hormat dan santun. (5)
Dermawan, suka menolong dan gotong royong/ kerjasama. (6) Percaya diri, kreatif dan bekerja keras.
(7) Kepemimpinan dan keadilan. (8) Baik dan rendah hati. (9) Toleransi kedamaian dan kesatuan.
Pendidikan karakter berpijak dari karakter dasar manusia, yang bersumber dari nilai moral
universal (bersifat absolut) yang bersumber dari agama yang juga disebut sebagai the golden rule.
Pendidikan karakter dapat memiliki tujuan yang pasti, apabila berpijak dari nilai-nilai karakter dasar
tersebut. Menurut para ahli psikolog, beberapa nilai karakter dasar tersebut adalah: cinta kepada Allah
dan ciptaann-Nya (alam dengan isinya), tanggung jawab, jujur, hormat dan santun, kasih sayang, peduli,
dan kerjasama, percaya diri, kreatif, kerja keras, dan pantang menyerah, keadilan dan kepemimpinan;
baik dan rendah hati, toleransi, cinta damai, dan cinta persatuan. Pendapat lain mengatakan bahwa
karakter dasar manusia terdiri dari: dapat dipercaya, rasa hormat dan perhatian, peduli, jujur, tanggung
jawab; kewarganegaraan, ketulusan, berani, tekun, disiplin, visioner, adil, dan punya integritas.
Penyelenggaraan pendidikan karakter di sekolah harus berpijak kepada nilai-nilai karakter dasar, yang
selanjutnya dikembangkan menjadi nilai-nilai yang lebih banyak atau lebih tinggi (yang bersifat tidak
absolut atau bersifat relatif) sesuai dengan kebutuhan, kondisi, dan lingkungan sekolah itu sendiri.
Berdasarkan pembahasan di atas dapat ditegaskan bahwa pendidikan karakter merupakan upayaupaya
yang dirancang dan dilaksanakan secara sistematis untuk membantu peserta didik memahami nilainilai
perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia,
lingkungan, dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan
berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata krama, budaya, dan adat istiadat. Oleh karena itu, berikut
dapat diuraikan bagaimana dimensi pendidikan karakter dalam pembelajaran bahasa Indonesia sebagai
wahana memperteguh katakter bangsa.
Bahasa dan Sastra Indonesia merupakan mata pelajaran yang diajarkan di jenjang pendidikan dan
menjadi landasan bagi siswa untuk manguasai mata pelajaran lain. Artinya, dengan menguasai
kemampuan berbahasa siswa akan terampil untuk mampu memahami mata pelajaran lain. Hal ini
dinyatakan karena bahasa merupakan sentral dalam dunia pendidikan. Depdiknas (2006:44) menyatakan
bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosiona peserta didik dan
merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi. Pembelajaran bahasa
diharapkan membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang lain,
mengemukakan bahasa tersebut, dan menemukan serta menggunakan kemampuan analitis dan imaginatif
yang ada dalam dirinya.
Selanjutnya, peran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik
berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, serta
menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia. Mewujudkan peranan
tersebut, mata pelajaran bahasa Indonesia memiliki kompetensi mata pelajaran yang diarahkan untuk
penguasaan keterampilan berbahasa. Depdiknas (2006:44) menambahkan bahwa standar kompetensi mata
pelajaran bahasa Indonesia merupakan penguasaan pengetahuan kemampuan minimal peserta didik yang
menggambarkan penguasaan pengetahuan, keterampilan berbahasa, dan sikap positif terhadap bahasa dan
sastra Indonesia. Standar kompetensi ini merupakan dasar bagi peserta didik untuk memahami dan
merespon situasi lokal nasional, dan global.
Sehubungan dengan hal tersebut, perlu penantaan bahan ajar dan strategi pembelajaran yang
mengedepankan nilai karakter dan budaya bangsa dalam pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia.
Artinya pembelajaran yang dilaksanakan tidak sekedar sebuah tugas atau kewajiban semata, melainkan
kita harus memiliki kesadaran dan berkomitmen untuk menyiapkan dan melaksanakan secara cermat.
Selain itu, pemilihan dan penyajian bahan ajar beserta teknik evaluasi pembelajaran bahasa dan sastra
Indonesia merupakan hal yang sangat menentukan. Dengan demikian, dapat tercipta tujuan akhir
pembelajaran adalah membelajarkan peserta didik untuk memiliki dan menerapkan nilai-nilai kebajikan
yang dipelajarinya.
Berdasarkan makna yang termuat dalam dimensi pendidikan karakter agar diterapkan dalam
pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia, bentuk konkrit yang dapat disiapkan adalah bahan ajar. Salah
satunya karya sastra, karya sastra yang secara fitrah adalah hasil cipta, karya, rasa, karsa manusia yang
menggambarkan alam seutuhnya, termasuk juga manusia sebagai bagian dari alam. Karya sastra sebagai
bahan ajar dapat memberikan berbagai manfaat tertuma bagi peserta didik, yaitu (1) materi otentik; (2)
pengayaan budaya; (3) pengayaan bahasa; dan (4) pengembangan pribadi. Dengan demikian,
pembelajaran bahasa dan sastra yang memanfaatkan karya sastra sebagai bahan ajar pada tataran
pengembangan pribadi dapat ditata secara apik dalam pencapaian pendidikan yang bermakna, yaitu
pembelajaran yang berkarakter dan berjati diri.
Selain karya sastra, Soedarsono (2004:303) menyatakan lima sikap dasar yang terdiri dari (1)
jujur; (2) terbuka; (3) berani mengambil risiko dan bertanggung jawab; (4) komitmen; (5) berbagi, dapat
digali melalui cerita rakyat sebagai bahan ajar dalam pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia.
Penggunaan bahan ajar berupa cerita rakyat secara tidak langsung akan membangkitkan rasa ingin tahu
tentang budaya dan nilai bangsa bagi peserta didik. Oleh karena itu, pemilihan bahan ajar yang menarik
dapat berkembang atau dikembangkan strategi pembelajaran yang mengundang peserta didik untuk
belajar secara menyenangkan.
Selain bahan ajar yang perlu disiapkan dan ditata secara apik, perlu seorang pendidik menyiapkan
strategi yang sesuai dengan kebutuhan siswa yang dapat membina karakter siswa. Strategi tersebut
hendaklah mampu membangun bersama dan mengajak pembelajar menemukan nilai-nilai kebajikan, dan
dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Kemudian, pengajar bahasa dan sastra Indonesia memiliki
tugas untuk secara cermat menyiapkan suasana, proses substansi, dan evaluasi belajar mengajar yang
tepat untuk mendidikan karakter melalui bahasa dan sasta Indonesia.
Sehubungan dengan pembinaan karakter bangsa pada diri siswa, tidak hanya menyiapkan
pembelajaran yang menarik dan memberikan penanaman karakter yang baik kepada peserta didik,
melainkan kesiapan pendidik dalam menggunakan bahasa dalam pembelajaran bahasa. Penggunaan
bahasa dalam hal ini adalah kesantunan berbahasa. Hal ini hampir dilupakan oleh pedidik, karena banyak
diantara pendidik yang berpikir yang terpenting siswa harus mengikuti apa yang mereka perintahkan,
tanpa menyadari bagaimana penggunaan bahasa dalam melakukan pembelajaran, khususnya
pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia.
Kesantunan berbahasa adalah kompetensi yang diajarkan di sekolah pada jenjang sekolah dasar
dan sederajat, sekolah menengah pertama dan yang sederajat, dan sekolah mengengah atas dan yang
sederajat. Kompetensi yang di dalamnya termasuk kesantunan berbahasa dengan standar kompetensi
lulusan yang terjabar dalam standar kompetensi lulusan diajarkan sesuai dengan lima pilar belajar.
Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun 2006 tanggal 23 Mei 2006 tentang
standar isi, yaitu kerangka dasar kurikulum dinyatakan bahwa ada tujuah prinsip-prinsip pelaksanaan
kurikulum, satu diantara tujuh prinsip itu adalah “Kurikulum dilaksanakan dengan menegakkan kelima
pilar belajar, yaitu (1) belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, (2) belajar
untuk memahami dna menghayati, (3) belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif, (4)
belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain, (5) belajar untuk membangun dan menemukan
jati diri, melalui proses pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.
Berdasarkan uraian tersebut, pilar kelima, yaitu belajar untuk membangun dan menemukan jati
diri memiliki muatan pendidikan karakter yang besar. Pendidikan karakter pada hakikatnya tidaklah
sekedar membentuk kompetensi, tetapi lebih kepada membentuk sifat. Sifat secara efektif ditularkan.
Oleh sebab itu, dimensi pembelajaran yang berkarakter sebaiknya dilakukan dalam bentuk keteladan dan
pemodelan.
Dengan demikian, perlu ditilik pendekatan pembelajaran yang menyediakan peluang yang besar
dalam memberikan keteladan dan pemodelan dalam pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia.
Pendekatan pembelajaran kontekstual (contextual teaching and learning) memiliki tujuh unusr dasar dan
dianggap tepat dalam memberikan keteladanan dan pemodelan. Tujuh unusr pembelajaran tersebut, yaitu
(1) konstruktivisme (constructivism), (2) bertanya (questioning), (3) menyelidiki/menemukan (inquiri),
(4) masyarakat belajar (learning community), (5) pemodelan (modeling), (6) refleksi (reflection), (7)
penelian yang sebenarnya (authentic assesment). Muslich (2007:43) menjabarkan realisasi tujuh
komponen tersebut dalam pembelajaran berikut ini.
1. Konstruktivisme mengembangkan kegiatan pembelajaran yang lebih bermakna apabila siswa bekerja
sendiri, menemukan, dan membangun sendiri pengetahuan dan keterampilan barunya.
2. Bertanya mengembangkan sikap keinginthauan siswa lewat bertanya tentang topik atau permasalahan
yang akan dipelajari.
3. Inquiri mengondisikan siswa untuk mengamati, menyelediki, menganalisis topik atau permasalahan
yang dihadapi sehingga berhasil menemukan sesuatu.
4. Masyarakat belajar adalah kegiatan belajar yang berusaha menciptakan suasana belajar bersama atau
berkelompok sehingga siswa bisa berdiskusi, curah pendapat, bekerjasama, dan saling membantu.
5. Pemodelan adalah kegiatan pembelajaran yang berusaha menunjukkan model yang bisa dipakai
sebagai panutan atau rujukan siswa dalam bentuk penampilan tokoh, demonstrasi kegiaran,
penampilan hasil karya, cara mengopreasikan sesuatu, dan sebagainya.
6. Refleksi adalah kegiatan pembelajaran dalam bentuk memberikan refleksi atau umpan balik dalam
bentuk tanya jawab dengan siswa tentang kesulitan yang dihadapi dan pemecahannya, merekonstruksi
kegiatan yang telah dilakukan, kesan siswa selama melakukan kegiaran, dan saran atau harapan.
7. Penilaian yang sebenarnya adalah kegiatan belajar yang berusaha mengamati perkembangan hasil
belajar siswa dengan mengumpulkan berbagai data dan berbagai cara, berbagai sumber pada saat
proses sedang beralangsung maupun setelah proses pembelajaran berlangsung untuk mengetahui
kemampuan siswa yang sesungguhnya.
Berdasarkan penjelasan dan penjabaran tentang penerapan pendidikan karakter dalam
pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia, dapat dipahami bahwa pendidikan karakter melalui
pembelajaran bahasa Indonesia menghendaki peciptaan karakter yang baik dan utuh pada siswa.
Pendidikan karakter yang diterapkan dalam mata pelajaran bahasa Indonesia akan mensinergikan empat
aspek kebahasaan yang dalam praktiknya selalu mengupayaan penciptaan karakter siswa. Hal ini
ditujukan untuk membuat siswa terampil berbahasa dan trampil sebagai insan yang berkarakter. Oleh
karena itu, pembelajaran bahasa Indonesia pun dapat membantu penciptaan pendidikan karakter yang
baik dan tepat guna bagi peserta didik. Seterusnya, pendidikan karakter merupakan upaya-upaya yang
dirancang dan dilaksanakan secara sistematis untuk membantu peserta didik memahami nilai-nilai
perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia,
lingkungan, dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan
berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata krama, budaya, dan adat istiadat. Dengan demikian,
pembelajaran bahasa dan sastra dapat menjadi wahana memperteguh nilai karakter dan budaya bangsa
Indonesia.
Penutup
Pendidikan karakter dalam perannya terhadap pendidikan memiliki dua tujuan utama, yaitu
membantu peserta didik menjadi cerdas dan membantu mereka menjadi orang yang berkarakter. Begitu
pula dengan pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia dalam pelaksanaannya diharapkan mencapai
pembelajaran yang tidak hanya mengedepankan pengetahuan semata, melainkan pembelajaran yang juga
menyerap karakter atau nilai yang terdapat dalam materi bahasa dan sastra, seperti aspek kebahasan
berupa kesantunan berbahasa, sastra lisan, karya sastra berupa: puisi, drama, cerita pendek, novel, dan
dapat pula berupa rekaman audio/visual. Oleh karena itu, pembelajaran yang menyertakan pemahaman
tentang nilai-nilai budaya dan karakter bangsa dari berbagai etnis di Indonesia akan mampu membangun
suasana belajar yang menyenangkan dan bermakna.
Proses pengembangan Pendidikan karakter melalu pembelajaran bahasa Indonesia dirancang
dalam mencapai tujuan peserta didik yang berkarakter tidaklah menjadi tanggung jawab salah satu
komponen yang terlibat dalam prosesnya, melainkan terintegrasi menjadi komitmen bersama. Hal ini
disebabkan, pendidikan karakter hadir berdasakan kenyataan di lapangan bahwa masyarakat di Indonesia
atau pun di luar negeri menunjukkan sikap dan perilaku yang tidak terpuji dalam keseharian. Bahkan di
negeri Indonesia yang terkenal dengan negara yang berkarakter dan berbudaya tidak lagi menunjukkan
perilaku yang berkarakter. Dengan demikian, pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia dengan
mengedepankan penanaman nilai-nilai luhur karakter dan budaya bangsa diharapkan akan secara
signifikan berkontribusi terhadap gerakan membangun karakter bangsa.
Daftar Rujukan
Depdiknas. 2006. Standar Isi Kurikulum Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta: Depdiknas.
Depdiknas. 2003. Undang-undang No. 20 tahun 2003. Sistem Pendidikan Nasional.
www.depdiknas.go.id.
Muslich, Masnur. 2007. KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual. Jakarta: Bumi
Aksara.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah.
Soedarsono, Soemarno. 2004. Character Building, Membentuk Watak. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Suyanto. 2009. “Urgensi Pendidikan Karakter”. Artikel
(http://www.mandikdasmen.depdiknas.go.id/web/pages/urgensi.html). Diunduh, 20
Oktober 2012.


*makalah dalam prosiding seminar pendidikan karakter di Universitas Negeri Semarang
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Jumat, 25 Januari 2013

Aku dalam Secangkir Cerita

0 komentar


Ketika pilihan tak menyediakan sudut untuk memilih,,,
kita sedang belajar tak ada yang lepas dari sudut pengamatanNya,,,
Dia sang Maha Penguasa yang mengetahui apa yang terbaik buat kita,,,
terkadang aku memang tidak bisa bercerita banyak hal untuk hal yang sedang kurasa,,,
aku memilih diam bukan tak hendak,,,hanya banyak sudut yang memaksaku menahan dan menekan agar tetesen di pelipis mataku tak menyuara ke bumi ini,,,
meski aku terkadang begitu menginginkan pelukan dan rangkulan,,,
aku tak bisa memaksa situasi itu menemaniku saat ini,,,
semua sedang tersetting begini,, aku sedang berangkulan dengan deburan waktu yang menuntunku berbagi pada kekuatan hati dan keyakinan untuk merangkai untaian yang telah aku temali sendiri...
catatan kecil mungkin tak bisa lagi kutepis sebagai sahabat paling sejatih meneguk kehangatan butiran yang tak henti menetes ketika sesak memenuhinya,,,,
tanpa kenal bosan ia tetap memberiku ruang,,,
bukan sesuatu yang bisa pergi ketika dia merasa tak membutuhkanku,,,
ah,,bukannya aku sedang merasa kecewa,,,namun aku sedang belajar bahwa aku harus menyadari berada dalam arena hidup yang sebenarnya memaksa kita untuk berbuat dan bertidan lebih dari biasanya serta berdoa yang tiada pernah henti padaNya,,,,
teman,,,jika hujan dan angin melenggok girang pada dinginnya sore itulah waktu yang tak bisa buatku merasa jauh dari secangkir cerita ini,,,,
aku hanya merasa butuh kehangatan goresan pelipur rasa…

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
 
Copyright © Potret Catatanku