RSS

Rabu, 18 Juni 2014

Kepada Layar yang Dirindukan

Kepada layar yang dirindukan,

Lama sudah kau menunggu di dermaga itu, tanpa desakkan yang menyudutkan serakku.
Kau biarkan hempasan ombak sesekali menerpamu yang kini menjadi catatan harianmu.
Dalam kejauhan kutahu kau selalu berharap aku menemuimu, setidaknya memberi kabar kapan aku kan memakaimu.
Namun, dengan lembut bahasamu kau lebih memilih diam dan menunggu waktu yang aku pun juga menunggu itu.

Layar,
Menemuimu nanti adalah awal yang masih misteri untukku.
Rumah pun belum jadi untuk bisa untukku singgah jika ingin rebah dalam lugu.
Aku masih berharap kau tahu aku pun begitu menjaga rindu itu.
Sebuah aksara yang telah kita sepakati bersama dalam tuju.

Lewat pagi lalu berganti malam tiap hembusannya sudah jenuh kuceritakan tentang rindu untukmu.
Entah kau dengar atau tidak, tetapi dayung masih setia kulihat di sana bersamamu.
Ya, menunggu untuk sebuah harap yang telah kita ramu.

Surakarta, 19 Juni 2014

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © Potret Catatanku